Senin, 29 Februari 2016

Siti Rohmah .. Ocha Karyawan PT MATTEL

Seperti apa Wanita Shaleha Itu ?

Salah satu perkara penting yang sangat dianjurkan oleh Islam ialah dzikrullah (mengingat uukAllah). Dan Allah menyuruh orang beriman agar mengingat Allah dalam jumlah yang banyak atau non-stop terus-menerus.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS Al-Ahzab 41)
Bagi orang yang dapat menikmati manis atau lezatnya iman, maka mengingat Allah subhaanahu wa ta’aala terus-menerus bukanlah hal yang sulit. Ia bahkan tidak memandangnya sebagai sebuah beban atau kewajiban. Malah ia memandang kegiatan mengingat Allah subhaanahu wa ta’aala justeru sebagai suatu kebutuhan karena cintanya kepada Allah subhaanahu wa ta’aala yang amat-sangat. Bila orang mencintai sesuatu atau seseorang demikian dalamnya, maka secara otomatis ingatannya akan selalu tertuju kepada fihak yang dicintainya itu. Akan sulit baginya untuk mengalihkan perhatian dan ingatannya dari sang kekasih yang ia cintai tersebut.
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya….” (HR Bukhari –Shahih)
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
“Adapun orang-orang yang beriman amat-sangat cintanya kepada Allah subhaanahu wa ta’aala .” (QS Al-Baqarah 165)
Dan Allah subhaanahu wa ta’aala menjanjikan bagi laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah bahwa untuk mereka telah disediakan ampunan dan pahala yang besar.
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab 41)
Di  dalam era penuh fitnah seperti sekarang ini banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan kegelisahan manusia. Maka dzikrullah dapat menjadi solusi mengatasi berbagai kegelisahan tersebut. Demikian janji Allah subhaanahu wa ta’aala.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’du 28)
Bahkan lebih jauh lagi Allah subhaanahu wa ta’aala menggambarkan orang-orang yang beriman sebagai mereka yang hatinya sedemikian terpaut dengan Allah subhaanahu wa ta’aala, sehingga tatkala nama Allah disebut, hati mereka bergetar dan bila dibacakan ayat-ayat-Nya, iman mereka meningkat. Subhaanallah.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabb-lah mereka bertawakal.” (QS Al-Anfaal 2)
Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan bahwa seluruh dunia dengan segenap isinya adalah terlaknat kecuali beberapa hal. Dan salah satu hal itu ialah kegiatan dzikrullah. Maksudnya ialah bahwa dunia merupakan tempat yang sangat tidak berarti, bahkan sangat buruk. Tetapi ada beberapa hal atau kegiatan yang masih dapat membuat dunia ini menjadi baik dan ada artinya. Salah satunya ialah kegiatan mengingat Allah subhaanahu wa ta’aala.
الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ أَوْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dunia itu terlaknat dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan yang berhubungan dengannya, atau seorang yang ‘alim dan mengajarkan ilmunya.” (HR Ibnu Majah – Hasan)
Dalam dunia modern penuh fitnah dewasa ini terasa betapa dunia telah menjadi tempat yang terlaknat. Sebab begitu banyak hal telah diagungkan sedemikian rupa sampai ke derajat diperlakukan laksana ilah-ilah tandingan selain Allah subhaanahu wa ta’aala. Banyak manusia yang kesibukannya bukanlah mengingat Rabbnya, Allah subhaanahu wa ta’aala. Mereka malah sibuk mengingat duit atau harta-kekayaan yang diyakininya dapat melestarikan kebahagiaan hidupnya di dunia. Atau sibuk mengingat wanita cantik bahkan ahli-maksiat seperti artis, selebritis atau bintang filem. Ada lagi yang sibuk mengingat idolanya dalam dunia olahraga, seperti sepakbola atau pembalap mobil formula. Ada pula yang terobsesi mengingat segala strategi dan taktik untuk mempertahankan kelestarian jabatan dan kekuasaannya. Ada lagi yang hanya sibuk mengingat bossnya, pemimpinnya, atasannya yang padahal bukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sungguh di zaman penuh fitnah seperti sekarang ini kegiatan dzikrullah menjadi suatu perjuangan tersendiri. Sebab dewasa ini orang yang sibuk memfokuskan perhatian dan ingatannya kepada Dzat Yang Maha Mulia tentu menjadi manusia yang melawan arus ditengah-tengah kebanyakan manusia lainnya yang telah tenggelam ke dalam arus hebat dosa syirik mengingat dan mengagungkan selain Dzat Yang Maha Kuasa, Allah subhaanahu wa ta’aala. Pantaslah bila Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menggambarkan bahwa kegiatan mengingat Allah subhaanahu wa ta’aala dapat menjadi lebih baik daripada kegiatan berjihad atau berperang di jalan Allah subhaanahu wa ta’aala…!
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ قَالُوا بَلَى قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian mengenai amalan kalian yang terbaik, dan yang paling suci di sisi Raja kalian (Allah subhaanahu wa ta’aala), paling tinggi derajatnya, serta lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu dengan musuh kemudian kalian memenggel leher mereka dan mereka memenggal leher kalian?” Mereka berkata: Iya. Beliau berkata: “Dzikrullah (mengingat) Allah ta’ala.” (HR Tirmidzi – Shahih)
Sementara itu sahabat Mu’adz bin Jabal RadhyiAllahu ‘anhu berkata tidak ada sesuatu yang lebih dapat menyelamatkan dari adzab Allah selain daripada Dzikrullah (mengingat) Allah ta’ala.
Bagi kaum muslimin yang hidup di wilayah dimana aktifitas jihad fi sabilillah berkecamuk sudah barang tentu tuntutan utama yang wajib ia laksanakan adalah ikut berpartisipasi dalam kegiatan mulia tersebut. Tetapi bagi kaum muslimin yang hidup di wilayah dimana kegiatan jihad tidak berlangsung atau belum hadir, maka dzikrullah menjadi suatu tuntutan yang pasti dirasakan sangat berat pelaksanaannya. Mengapa? Karena dunia modern telah menjadi ladang globalisasi kemaksiatan dan kemusyrikan yang sangat ramai dengan berbagai ajakan untuk mengingat dan mengagungkan segala hal selain Allah subhaanahu wa ta’aala. Dunia modern yang lebih layak disebut Sistem Dajjal gencar menawarkan seruan dzikrul-maal (mengingat harta), dzikrul-imarah (mengingat jabatan dan kekuasaan), dzikrun-nisaa (mengingat wanita), dzikrun-nafs (mengingat diri sendiri / egoisme), dzikrul-qiyadah (mengingat pimpinan) dan berbagai jenis dzikru lainnya. Hanya satu jenis dzikru yang mereka abaikan dan ajak sebanyak mungkin manusia untuk turut bersama mengabaikannya, yaitu dzikr-Ullah (mengingat Allah) subhaanahu wa ta’aala.
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah, bantulah aku untuk berdzikir (mengingat) dan bersyukur kepada-Mu serta beribadah kepada-Mu dengan baik.” (HR Abu Dawud – Shahih)

CARA EFEKTIF MENBANGUN CINTA AL-QURAN

GambarOleh Ustadz Didik Hariyanto
Ada dua cara utama agar hati kita bisa selalu cinta al Quran:
  1. Meminta dan memohon kepada Allah agar hati kita selalu dekat dan cinta al Quran
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk membaca doa:
اللهم إني عبدك وابن عبدك وابن أمتك، ناصيتي بيدك، ماض فيَّ حكمك، عدل فيَّ قضاؤك، أسألك بكل اسمٍ هو لك سميت به نفسك أو أنزلته في كتابك أو علمته أحدًا من خلقك أو استأثرت به في علم الغيب عندك، أن تجعل القرآن ربيع قلبي ونور صدري وجلاء حزني وذهاب همِّي
“Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu (Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”
(HR. Ahmad 1/391. Menurut pendapat Al-Albani, hadits tersebut adalah sahih)
  1. Selalu membaca dan mengkaji tentang kebesaran dan keagungan al Quran. Menelaah keadaan dan sejarah orang-orang soleh terdahulu dengan al Quran. Kelezatan hidup dengan al Quran jauh lebih berharga dari kelezatan duniawi.
Membaca al Quran termasuk salah satu sebab utama bertambahnya keimanan, sebagaimana firman Allah:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal,” (QS. Al Anfaal, 2)
Sungguh al Quran memiliki pengaruh yang luar biasa dalam mengobati penyakit hati maka sudah selayaknyalah bagi kita untuk memiliki dzikir harian dari al Quran; membaca 5 juz setiap hari atau satu juz atau setengah juz atau satu halaman atau bahkan hanya setengah halaman yang penting jangan sampai ada hari di mana kita tidak membaca al Quran. Bacalah walau hanya sedikit karena sebaik-baik amal adalah yang istiqomah walau hanya sedikit.

MENCINTAI SHOLAT MALAM

GambarMalam hari adalah lapangan kebaikan bagi orang-orang yang memiliki cita-cita tinggi, waktu dambaan ahli ibadah dalam mencari bekal yang terbaik guna mengarungi lautan hidup. Sementara mereka yang tidak memiliki cita-cita agung larut dalam  kubangan maksiat bersama senandung iblis dan setan. Mereka lupa menyiapkan diri dan jiwa menghadapi hari yang teramat berat beban hitungannya
Sebagian orang soleh terdahulu berkata: “bagaimana mungkin mereka berharap selamat dari beratnya timbangan amal sementara mereka tidur di malam hari dan bermain-main di siang hari”. Sungguh amat menyedihkan keadaan manusia zaman ini, menghabiskan waktu siang dan malamnya dalam permainan yang tak bermakna.
Keheningan malam adalah waktu terbaik bagi kita untuk menata hati, mengobati, merenungi apa yang telah berlalu, mengatur derap langkahnya menuju kesuksesan dunia akhirat.
KEUTAMAAN SHALAT MALAM
  • Memohon ampunan
Shalat malam akan menghidupkan hati yang mati, membangkitkan semangat yang mulai kendur, mendekatkan diri kepada Allah, memutus dosa, mengampuni dosa dan mengobati rasa hasud.
“…Mereka (para muttaqin) sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam, mereka memohon ampun (kepada Allah).”(QS. Adz-Dzariyat: 18-19).
  • Amat dekat dengan Allah
“keadaan seorang hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah saat ia dalam sujudnya dan jika ia bangun melaksanakan shalat pada sepertiga malam yang akhir. Karena itu,  jika kamu mampu menjadi orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu maka jadilah.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan di-shahih-kan oleh At-Tirmidzi, Al-Hakim, Adz-Dzahabi, dan Al-Albani).

  • Allah turun ke langit bumi
Allah  turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan siapa yang yang memohon ampun kepadaKu, maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari, Muslim)
  • Waktu memohon rahmat
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. ” (QS. Az Zumar: 9).

  • Shalat sunnah terbaik
Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

  • Kebiasaan orang soleh
“Hendaklah kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) karena shalat malam adalah kebiasaan orang sholih sebelum kalian dan membuat kalian lebih dekat pada Allah. Shalat malam dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. ” (Al Irwa’ no. 452. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

  • Menghapus dosa
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata, “Shalat hamba di tengah malam akan menghapuskan dosa.” Lalu beliau membacakan firman Allah Ta’ala,
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, …” (HR. Imam Ahmad dalam Al Fathur Robbani 18/231.)

  • Cahaya pada hari kiamat
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan untuk menuju masjid, mereka akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang pergi ke masjid atau pulang dari masjid, niscaya Allah akan persiapkan baginya nuzul di dalam surga setiap kali dia pergi dan pulang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam An-Nawawi berkata, “Nuzul adalah makanan pokok, rizki dan makanan yang dipersiapkan untuk tamu.”

YANG TERINDAH DALAM PERSAHABATAN

1. Saling menasihati
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka [adalah] menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh [mengerjakan] yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.(At-Taubah: 71)
2. Saling membantu, memberi makan, meminjamkan kendaraan
Dari Abu Said Al Khudri t berkata: “Ketika kami bersama Rasulullah r dalam sebuah perjalanan lalu datang seorang lelaki menunggangi untanya,dia menoleh ke kanan dan ke kiri (mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya) maka Rasulullah r bersabda : “Barangsiapa yang mempunyai kelebihan tunggangan maka sedekahkanlah kepada orang yang tidak mempunyai tunggangan, dan barangsiapa yang mempunyai kelebihan perbekalan (makanan) maka sedekahkanlah kepada orang yang tidak mempunyai perbekalan”. (HR. Muslim)
3. Memberitahukan bahwa dia mencintainya
Suatu ketika seorang sahabat berada di sisi Nabi lewatlah seorang di hadapannya. Ketika melihatnya ia berkata, “Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mencintainya.” Nabi SAW bertanya kepadanya, “Apakah engkau telah memberitahukannya?” “Belum.” Jawabnya. Beliau bersabda, “Beritahukanlah.” Orang tersebut menyusulnya dan berkata, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Orang tersebut membalas dengan ungkapan, “Semoga Allah yang menjadikanmu mencintaiku juga mencintaimu sebagaimana engkau mencintaiku.” (HR. Abu Dawud, shahih)
“Jika seseorang mencintai saudaranya maka hendaknya ia mengungkapkan kepadanya bahwa ia mencintainya.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan Bukhari dalam Adabul Mufrad)
4. Menebar senyum
Jangan engkau memandang kecil perbuatan yang baik, walaupun sekadar bermuka manis apabila bertemu dengan sahabat” Riwayat Muslim)
5. Saling memberi hadiah
“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. al-Bukhari, al-Adab al-Mufrid)
6. Memenuhi undangan
Beliau juga bersabda,
“Penuhilah undangan orang yang mengundang, janganlah menolak hadiah…” (HR.Ahmad dan al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrid)
Mutiara ulama
Qatadah berkata: “Demi Allah, aku belum pernah melihat seseorang berteman dengan seseorang melainkan ia akan menyerupainya. Maka bertemanlah dengan hamba-hamba Allah yang shalih, agar kamu di golongkan dengan mereka atau menjadi seperti mereka“. Bertemanlah dengan “penjual parfum”.
 sumber: era muslimGambar

MAAFKAN AKU SAHABAT…

Sahabat..
Maafkan aku,,,mungkin aku sering mengeluh dan mengadu pada mu,,namun ketahuilah sahabat aku butuh kamu,,untuk suatu kekuatan,
aKu butuh kamu untuk suatu perubahan…
aku butuh kamu untuk menjadi lebih baik lagi…
aku butuh untaian kalimat-kalimat nasihatmu,
sungguh aku butuh kamu sahabat..
Begitu sulitnya aku ketika setiap perjalanan hidupku tampa secercah cahaya nasihat dari mu.
Sahabat jangan pernah bosan dan lelah ketika aku hanya mampu mengadu setiap kebahagiaan dan kesulitan yang silih berganti menghampiriku..
Jangan pernah bosan ketika aku hanya mampu menjadi sahabat yang hanya menyusahkanmu,, yang sering membebani mu..
karna aku tak mampu untuk merasakan sendiri setiap kesulitan dan kebahagiaan yang meng hapiri perjalanan kehidupan ini.
Sahabat..maafkan aku,,ketika aku tidak mampu dalm memahami mu
ketika aku tak mampu membaca getaran suramu..
ketika aku tak mampu membaca secercah cahaya dimatamu,,
ya,, aku terlalu sibuk dengan diriku,,
terlalu memikirkan diriku..
Sungguh sahabat..aku akan berusaha untuk menjadi sahabat mu yang terbaik.
jangan lupakan aku,,,jangan berpaling dariku..
sungguh karena ALLAH ku mencintaimu sahabat..
“R2S”

JIKA KAMU RINDU SEEORANG

Gambar
Jika kamu Rindu seseorang…^-^
 Jika kamu RINDUKAN seseorang, PEJAMKANLAH MATA MU dan UCAPKANLAH:  Ya Allah, aku rindukannya kerana-Mu Ya Allah, Jauhkanlah daku dari perkara yang membuatkan aku lupa kepada-Mu. Aku semakin mengerti, ‘JARAK’ ini bukan untuk menghukumku, tetapi ‘JARAK’ ini untuk MENJAGA aku dan dia.

~ Dengan ‘JARAK’ ini aku dan dia berjanji untuk BERUBAH menjadi yang lebih baik..
~ Dengan JARAK ini aku dan dia berjanji untuk MEMPERBAIKI cinta kepada Ilahi..
~ Dengan jarak ini aku dan dia berjanji untuk MENCINTAI Pencipta kami lebih dari segalanya..
~ Dengan JARAK ini aku dan dia berjanji untuk MENDALAMI Islam hingga ke akar umbi..~ Dan Dengan JARAK ini jua aku dan dia yakin andai tiba saatnya nanti, aku dan dia akan LEBIH BERSEDIA untuk melayari semua ini dengan jalan yang diredhai….
Terima kasih Ya Allah krna memberi PELUANG kepadaku melalui jalan-Mu ini. Terima kasih kerana memberikan JARAK itu kepada aku dan dia.”

JIKA KAMU RINDU SESEORANG

Jika kamu Rindu seseorang…^^
Rindu? Jika kamu RINDUKAN seseorang, PEJAMKANLAH MATA MU dan UCAPKANLAH:
“Ya Allah, aku rindukannya kerana-Mu Ya Allah, Jauhkanlah daku dari perkara yang membuatkan aku lupa kepada-Mu. Aku semakin mengerti, ‘JARAK’ ini bukan untuk menghukumku, tetapi ‘JARAK’ ini untuk MENJAGA aku dan dia.

~ Dengan ‘JARAK’ ini aku dan dia berjanji untuk BERUBAH menjadi yang lebih baik..
~ Dengan JARAK ini aku dan dia berjanji untuk MEMPERBAIKI cinta kepada Ilahi..
~ Dengan jarak ini aku dan dia berjanji untuk MENCINTAI Pencipta kami lebih dari segalanya..
~ Dengan JARAK ini aku dan dia berjanji untuk MENDALAMI Islam hingga ke akar umbi..~ Dan Dengan JARAK ini jua aku dan dia yakin andai tiba saatnya nanti, aku dan dia akan LEBIH BERSEDIA untuk melayari semua ini dengan jalan yang diredhai….
Terima kasih Ya Allah krna memberi PELUANG kepadaku melalui jalan-Mu ini. Terima kasih kerana memberikan JARAK itu kepada aku dan dia.”



TETAPLAH DISISIKU

Gambar
Tetaplah disisiku
 Ya Allah… Dimanakah ku harus berlabuh…Saat semua dermaga menutup pintu,
 Dan berkata “ ini bukan untukmu…” “Segara menjauh karna disini bukan tempatmu….!!!”
 Ya Allah…
 Katakan padaku, dermaga untukku berlabuh…???
 Agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru.
 Sampai kapan ku harus arungi waktu,.
   Ku lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu,..

    Ya Allah …
     Beri aku penerang jalan-Mu..Agar tak tersesat saat ku melaju,.. Kuatkan awak kapalku,,
    Saat badai menghalangi jalanku
 Ya Allah … Tetaplah disisiku, Jangan Engkau menjauh dariku… Karna ku tiada apa-apanya  tanpa hadir-MU..

BANGKITLAH SAHABATKU

 Assalamualaikum wr wb…
S
ahabat, pernahkah kita berpikir bahwa saat ini kita sedang berada disebuah tempat yang dipenuhi dengan kebohongan. sebuah tempat yang dikuasai oleh orang-orang biadap yang tidak pernah peduli lagi dengan kepentingan rakyat, yang sudah tidak sadar lagi akan amanah yang diembankan olehnya. pernahkah kita sadar bahwa saat ini kita dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang hanya mampu mengumbar-ngumbar janji-janji palsu tanpa realisasi yang nyata. negeri ini sedang sakit sahabat. negeri ini perlu pertolongan, negeri ini butuh obat untuk tetap bertahan hidup. 

 kita sahabat, kita sebagai mahasiswa, sebagai “agen perubahan” yang mampu menjadi obat untuk negeri ini. menyembuhkan negeri ini sahabat. negeri ini membutuhkan perjuangn kita, perjuangan anak bangsa yang masih mau peduli dengan negeri ini, yang masih mau tahu tentang kepentingan rakyat, yang masih peduli dengan suara rakyat miskin yang kelaparan diluar sana. tuga kita sahabat, tugas kita mengembalikan hak mereka yang telah dirampas oleh para penjahat-penjahat berdasi yang tidak pernah lagi takut akan dosa. mengambil semua yang bukan hak mereka untuk kepentingan diri mereka sendiri.

 tapi perjuangan ini tidak mudah sahabat, perlu usaha keras untuk mewujudkan perubahan yang nyata ini. perubahan yang dimulai oleh sebuah gerakan, gerakan yang di bangun bukan diats kata2 atau retorika-retorika belaka, tapi gerakan yang dinbangun diatas perjuangan nyata, rakyat Indonesia Menjadi saksi perjuangan kita ini sahabat. namun, gerakan ini membutuhkan orang-orang yang mau dan mampu berbuat, bukan orang yang hanya menempelkan namanya saja tanpa ada kontribusi nyata yang mampu diberikannya.

 sahabat, gerakan perubahan ini hanya untukmu. untuk para mahasiswa yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri saja, untuk mahasiswa tidak hanya menjadikan dirinya sebagai pengumpul nilai. karena nilai-nilai itu tidak akan pernah ,menjadikan dirinya sempurna dan berguna, nilai-nilai itu hanya akan memberikannya ijazah dengan predikat subkumlaude atau mungkin kumlaude. jangan sahabat, jangan itu yang kau jadikan tujuan utamamu. jadilah seorang pembelajar sahabat, seorang pembelajar akan sangat mengharrgai setiap hal yang didengar, dirasa, dan dipikirkan. pembelajar tidak akan pernah merasa dirinya “pandai”. bagi mereka belajar tidak hanya berada diruangan segi empat dengan dosen atau asdos tetapi belajar juga didapat dari aktivitas mereka, interaksi mereka, dan sosialisasi mereka dengan komponen-komponendunia kampus dan luar kampus. dari sisnilah nilai-nilai dan kemampuan mereka berkembanga. bukan hanya nilai-nilai yang tertulis diselembar kertas yang tak dapat dikembangkan. mahasiswa pembelajar ini lah yang dibutuhkan negeri ini, yang mampu menjadi obat untuk menyembuhkan negeri ini.

 bangunlah sahabat, bangunlah dari mimpi-mimpi semumu. marilah kita berjuang untuk mewujudkan sebuah mimpi ang nyata dalam pergerakan ini. membebaskan apa yang menjadi hak bagi negeri ini. marilah kita tanggalkan lebel-lebel kepentingan pribadi, yang hanya mengantarkan keluar dari kampus ini dengan predikat “A”, namun kau tak mampu mempertanggung jawabkannya. jangan takut sahabat, pergerakan ini mungkin akan sedikit merugikanmu, tapi ingtlah janji Allah, kebaikan sekcil apapun akan Allah bayar nantinya.
 oleh  Dzakiyyah

MUHASABAH AKTIVIS DAKWAH

Gambar 
 Saudariku, bagaimana kabarmu hari ini?
 Bagaimana dengan imanmu?
 Semoga Allah memberikan ketetapan pada hati ini untuk terus menyusuri jalan dakwah ini, walaupun terkadang fitnah, hujatan, cacian, dan makian sering kali mewarnai jalan panjang ini dan raga, jiwa, harta dan air mata telah kita persembahkan dijalan ini, hingga terkadang lelah dan jenuh menghampiri setiap perjuangan mengarungi jalan ini.

 Tak ada harapan yang lebih besar selain tetap melihatmu berada dijalan ini.
 Ikhatifillah, sudah kah kita benar-benar mencintai dakwah ini?
 Sudahkah kita benar-benar memahami janji Allah,

 “sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang dijalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah didalam taurat, injil dan Al Qur’an, Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung. (Q.S At-Taubah: 111)

 Para pejuang-pejuang dakwah yang dicintai oleh Allah SWT, sudah kah kita benar-benar menyerahkan hidup kita di jalan ini? Atau masihkah kita ragu dengan janji Allah. Allah sebut kembali dalam surah Ash-shaff,

 “wahai orang-orang yang berimah! Maukah kamu aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelematkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasulullah-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui. (Q.S Ash-Shaff: 10-11)

 Ikhwatifillah, sesungguhnya ada tanggung jawab disetiap pundak-pundak kita untuk menegakkan agama Allah dibumi ini, tapi tidak semua Allah pilih untuk menyadari akan hal itu. Sadarlah akhi wa ukhti antum/antuna adalah hamba-hamba pilihan Allah, Allah berikan kesempatan/kepercayaan ini kepada antum/antuna untuk menolong agamanya.

 Ikhatifillah, selelah apapun dirimu yakinlah Allah akan balas semua kelelahanmu, Allah akan bayar setiap keringat yang kau jatuhkan dijalan ini, Allah akan ganti setiap Air mata yang kaujatuhkan untuk perjuangan ini. Tak ada yang sia-sia dari apa yang telah kau lakukan.

 Ikhwatifillah, ada beban disetiap pundak-pundakmu untuk mengajak saudara/saudari menemukan kembali fitrahnya sebagai seorang muslim/muslimah. Ada tugas bagimu untuk merebut kembali kejayaan Islam yang telah dirampas oleh orang-orang zholim, oleh penguasa-penguasa zholim dari tangan kita.

 Ikhwatifillah, berperang lah dengan harta dan jiwamu. Mungkin tugasmu tidak harus mengangkat senjata, tapi ada yang lebih berat dari itu mencuci/membersihkan kembali pikiran-pikiran umat islam dari serangan-serangan bertubi-tubi yang dilakukan oleh musuh-musuh Allah, untuk menjauhkan umat islam dari agamanya. Ini tugas kita akhi/ukhti. memang tak mudah, tapi tak ada hak mu untuk menyerah. Tak ada hak bagimu untuk meninggalkan jalan ini. oleh  Dzakiyyah ةَّيِآَ
Penggugah Semangat Jiwa
 Imam Hasan Al-Banna pernah berpesan, kalian tidak akan terkalahkan karena sedikitnya jumlah kalian, lemahnya sarana dan kurangnya alat-alat pendukung, atau karena banyaknya musuh kalian, berkumpulnya musuh-musuh menentang kalian. Mengapa…? Karena walaupun semua isi bumi ini berhimpun menjadi satu memusuhi kalian, niscaya mereka tidak dapat membahayakan kalian kecuali apa yang telah ditentukan Allah kepada kalian.

 Tetapi ada satu sebab yang dapat menghancurkan kalian, dan menyebabkan kalian kehilangan segala-galanya yaitu, JIKA HATI KALIAN TELAH RUSAK, Allah tidak memperbaiki amal kalian, suara kalian telah terpecah belah dan saling bertentangan pendapat. Sebaliknya selama kalian bersatu, selalu menghadap Allah SWT, senantiasa mengikuti dan taat kepada-Nya, berjalan sesuai dengan manhaj yang diridhai-Nya, kalian tidak akan pernah merasakan lemah dan hina. Jadilah kalian sebagai umat yang paling tinggi. Allah akan selalu bersama kalian dan tidak akan menyia-nyiakan amal serta usaha kalian.

 Subhanallah, pesan yang begitu mengena. Lemahnya semangat pasti senantiasa menghampiri kita, itu adalah hal yang biasa, yang luar biasa adalah, jika kita sadar, kemudian bangkit, dan tidak memberikan tempat sedikit pun pada setan untuk terus menggoda….

 Satu lagi penggugah semangat jiwa, amat khusus untuk jiwa lemah seperti saya. Ku bersimpuh di halaman Allah, kusujudkan wajahku pada debu-Nya, tidak bisa ku sembunyikan hatiku dari pandangan Allah, tidak bisa, tetap ku ingin kembali pada-Nya….

 Mulanya ku anggap mudah perjalanan ini. Dengan idealisme khas seorang remaja, kusambut hangat uluran tangan mereka yang ramah mengajakku. Pada awalnya, aku belum memahami sepenuhnya arti perjalanan ini. Begitu pun arti perjumpaan dengan Yang Maha Agung, yang konon merupakan puncak kebahagiaan manusia.

 Agaknya kekurangpahaman ini menyebabkan banyaknya rekan seperjuangan ku yang mengurungkan niat. Atau mereka segera merasa letih, atau memilih jalan lain yang tampaknya lebih menjanjikan kemudahan. Namun aku tiada terganggu. Sementara jalan di hadapan ku semakin menanjak dan menyempit. Dan waktu pun terus berlalu…Aku dan lainnya terus melangkah terseret-seret. Hampir seperempat abad usiaku aku habiskan di jalan ini. Dan kini makin kupahami tabiat jalan yang telah kupilih.

 Entah sudah untuk yang keberapa kali lutut ini bergetar. Nafas pun mulai tersengal. Kadang kujumpai seseorang berdiri di tengah jalan. Ia tampaknya tidak menyukai kehadiranku. Tapi aku harus melewati jalan itu. Dengan segenap kemampuan kuhadapi ia. Terkadang saudara-saudaraku tinggal diam, membiarkan ku berkelahi sendirian.

 Entah berapa kali sudah aku tersungkur. Orang bilang aku terlalu ringkih untuk menuntaskan seluruh perjalanan. Tapi aku tidak mau peduli. Masih pekat kepercayaan ku, Ia yang akan kujumpai di sana senantiasa akan memberikan kekuatan gaib-Nya kepadaku.

 Kini di hadapanku berdiri angkuh tebing terjal. Tanahnya coklat basah. Ada jalan setapak. Di pinggirnya ada semak-semak liar, yang menatap kami dengan masam. Sementara dari sudut mataku, dapat kutangkap adanya jalan lain yang jauh lebih mudah. Tak ada tanah licin yang menantiku tergelincir. Tak ada semak yang mengejek. Jalannya pun lapang dan teduh. Tapi aku tak mau menatap jalan itu. Kupertajam tatapanku ke arah tebing angkuh tadi. Samar dapat kulihat jejak-jejak kaki orang-orang sebelumku. Namun terkadang tak kulihat adanya jejak sama sekali.

 Dan babak baru perjalanan pun kami mulai. Setiap langkah harus diperhitungkan dengan cermat. Salah pijak, hampir pasti akan tergelincir. Terpaksa kuakui kalau nyali ini agak menciut. Namun kututupi sedapatnya. Akupun harus melangkah naik.

 Ah…seorang saudaraku tegelincir, tepat di sebelah ku! Kuulurkan tangan menahan lajunya. Tapi terlalu berat. Dengan pasti aku turut terseret. Namun ia tidak berusaha untuk turut naik. Sementara pijakanku pun semakin tak pasti. Dengan berat kuputuskan untuk melepaskan peganganku. Ia mengerti, ia ingin segera menuju jembatan yang memisahkan jalan kami dengan jalan lain yang lebih ramah, walau entah menuju ke mana….

 Bahkan sempat kudengar kabar, terhentinya perjalanan salah seorang saudaraku yang dulu turut membimbingku melewati masa-masa awal perjalanan. Dan semakin banyak saja yang mengikuti jejak mereka!

 Di setiap jalur yang kami tempuh, ada tempat-tempat peristirahatan sejenak. Tempat kami melepaskan segala keluh kesah dan keletihan. Biasanya Ia akan menurunkan pembantu-pembantu-Nya untuk menghibur kami, orang-orang yang mendambakan perjumpaan dengan-Nya. Di sini aku biasa menangis sejadinya. Menghimpun keberanian, guna melanjutkan langkah.

 Rabbku, telah kupenuhi panggilan-Mu, membawa tubuh ringkih ini melewati jalan yang Kau kehendaki. Telah kucoba melepas segenap yang aku mampu untuk mengatasi beratnya medan yang menghalang. Telah coba ku atasi sedapatnya panasnya hari-hari kulewati.

 Namun ampuni aku ya Rabbi. Betapa seringnya hamba tertegun ragu, untuk melanjutkan perjalanan yang panjang ini. Semuanya memang dikarenakan kelemahan hati ini yang masih saja berharap mencicipi kenikmatan duniawi.

 Kini pun hati yang peragu ini masih diguncang gundah.  Akankah Kau hargai, apabila saat ini hatiku masih juga mengharapkan wajah lain selain wajah-Mu? Jika masih juga kunanti senyum lain selain senyum-Mu? Juga masih kudambakan pujian selain dari pujian-Mu? Betapa semakin berat persangkaanku akan kesia-siaan amalanku, jika kuingat Engkau Maha Pencemburu!

 Ada kudengar jalan lain yang jauh lebih sulit dari yang kini kutempuh. Orang-orang yang melewatinya adalah orang-orang perkasa, dengan nyali melebihi singa. Mereka mempertaruhkan segalanya, hatta nyawa sekalipun. Mereka meyakini dan merasakan, meregangnya nyawa dari jasad justru mempercepat perjumpaan mereka dengan sang Kekasih.

 Ada terpikir olehku untuk melewati pula jalan itu. Namun aku cukup arif untuk menyadari, betapa diri ini tak layak disejajarkan dengan mereka. Siapakah aku ini, dibandingkan mereka yang senantiasa bersimbah peluh dan debu, untuk membuktikan kecintaan kepada–Nya? Betapa lancangnya aku mengukur diri dengan mereka yang menghabiskan malam-malamnya dengan sujud tersungkur, mengharapkan ampunan dan cinta-Nya. Dan aku pun harus bersabar…..

 Kupandangi tanah datar di hadapanku. Di salah satu sisinya ada lembah yang terus menyatu dengan kaki gunung. Perlahan kudengar gemericik air kali. Kuseret langkah ke sana. Gemericik suara dedaunan dan teriakan serangga ilalang menemani kesunyianku.

 Kulepas alas kaki. Hati-hati kumasukkan kaki ke beningnya air. Terus menuju ke tengah-tengah arus. Kuresapi dan kunikmati kesejukannya. Kuusap wajah dan kepala, dan segera kurasakan kesegaran yang luar biasa. Selanjutnya aku telah tertunduk di sebongkah batu besar di tengah-tengah kali.

 Sejuta pikiran dan angan bersatu di benakku. Perjalanan panjang telah mengantarkanku kemari. Kuharap kesunyian tempat ini dapat meneduhkan gejolak panas di benakku.

 Tapi sampai berapa lama aku berada dalam kesunyian seperti ini. Gunung diam di hadapanku justru mempertebal kebosananku. Kicauan burung yang ramai pun tak mampu menembus kekosongan hatiku. Kulihat sekelilingku… Sepi…

 Aku harus segera berlari, kembali ke rombongan. Pesona tempat ini ternyata tak mampu mengobati hatiku yang sunyi. Aku harus bergabung bersama mereka, kembali melintasi semak berduri. Seraya terus menetapkan angan, akan suatu peristirahatan abadi. Akan suatu taman yang rindang, yang kaya dengan aneka buah, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai……

 Ya Rabbi, walau berat kurasa, tetapkanlah kakiku di jalan dakwah ini…….. selamanya……
 Sumber:  Dzakiyyah ةَّيِآَذ Gambar

BERUPAYA MENCAPAI ITSAR, TINGKATAN TERTINGGI UKHUWAH

Bissmillahhirrohmanirrohim..Gambar
Sa’ad bin Ar-rabi’ telah mengajarkan kita tentang itsar. Demikian pula seluruh kaum Anshar telah mempraktikkan itsar ini kepada muhajirin. Maka semakin kokohlah ukhuwah mereka, semakin solid gerakan mereka, semakin gencar dakwah mereka.
Ada pula kisah mujahid yang menjadi contoh itsar. Dalam sebuah jihad, ada seorang mujahid yang terluka. Ia kesakitan, lapar, dan haus. Datanglah bantuan padanya, segelas air. Namun ia mendengar ada mujahid lain di sampingnya. Ia berpikir, ini lebih parah. “Berikan saja air itu padanya, ia kelihatan lebih parah dari pada saya.”
Saat air itu diberikan kepada orang kedua, orang itu melihat mujahid di sampingnya lagi tampak lebih membutuhkan air dari pada dirinya. “Berikan padanya.” Mujahid yang ketiga ini juga melihat sampingnya. Mengutamakan orang lain dari pada dirinya. Akhirnya, mereka semua syahid.
Dengan tercapainya itsar, tidak mungkin jamaah dakwah tergoyahkan hanya karena jabatan publik. Dengan itsar, tidak mungkin jamaah dakwah terganggu hanya karena persoalan siapa yang ditunjuk menjadi caleg, siapa yang ditunjuk menjadi calon kepala daerah, atau calon menteri seperti pada hari ini.
Sebagai penutup, marilah kita renungkan nasehat Hasan Al-Banna ini:
تحابوا فيما بينكم ، واحرصوا كل الحرص علي رابطتكم فهي سر قوتكم وعماد نجاحكم ، واثبتوا حتى يفتح الله بينكم وبين قومكم بالحق وهو خير الفاتحين
Hendaklah kalian saling mencintai dengan sesama. Hendaklah kalian sangat peduli pada ikatan kalian, karena itulah rahasia kekuatan dan keberhasilanmu. Dan tetaplah tegar sehingga Allah memberikan keputusan dengan hak antara kalian dan kaummu. Dia adalah sebaik-baik Pemberi keputusan. (Risalah Bainal Amsi wal Yaum).
Wallahu a’alam bis shawab. [sumber: E-Book Taujih Pekanan Menuju Mihwar Dauli]

AHLAN WA SAHLAN

Gambar
Assalamualaikum wr wb..
Hadirkan fikiran, hati dan seluruh indera untuk menjadi jendela & pintu masuknya ilmu & hikmah..
Katakanlah, “Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhan-ku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhan-ku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS. 18 –Al Kahfi- : 109

Tidak ada komentar:

Posting Komentar